Senin, 16 Februari 2015

Pax-Neerlandica

BAB 1
PENDAHULUAN
        1.1 latarBelakang
Sistem Tanam Paksa (Cultuur Stelsel) di Indonesia mulai dihapus tahun 1870 dan Belanda kemudian memberlakukan Politik Pintu Terbuka (Opendeur Politiek) yang memungkikan para kapitalis asing menanamkan modalnya di Indonesia sejak akhir abad ke-19. Untuk menciptakan suasana yang kondusif bagi penanaman modal asing di Indonesia, maka Belanda melakukan Perang Pasifikasi di seluruh wilayah Indonesia. Berbeda dari peperangan sebelumnya yang inisiatif perang berasal dari rakyat Indonesia menentang penjajahan Belanda, maka dalam Perang Pasifikasi ini inisiatif perang berasal dari Belanda yang ingin menciptakan Pax Neerlandica.
Sumber            :           Simbolon, Parakitri T. 2006. Menjadi Indonesia. Jakarta: Penerbit Buku Kompas
1.2 Rumusan Masalah
·         Apa yang memotivasi Kolonialisme Belanda di Nusantara?
·         Apa itu politik Pax-Neerlandica?
·         Bagaimana proses mewujudkan politik tersebut?
·         Apa dampak dari politik Pax-Neerlandica bagi Nusantara?

1.3  Tujuan Pembahasan
·         Untuk mengetahui motivasi Kolonialisme Belanda di Nusantara
·         Untuk mengetahui definisi politik Pax-Neerlandica
·         Untuk mengetahui upaya Belanda dalam menerapkan politik tersebut di Nusantara
·         Untuk mengetahui dampak dari diterapkanya politik Pax-Neerlandica
BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Motivasi Kolonialisme Belanda di Nusantara
Secara umum kedatangan bangsa barat di Nusantara di latarbelakangi oleh adanya kebutuhan mendesak mencari rempah-rempah, yang kemudian diikuti oleh mencari kejayaan dan menyebarkan agama (Glory, Gold, Gospel). Bangsa-bangsa barat yang pernah menjajah Indonesia antara lain : Spanyol, Portugis, Inggris, Perancis (tidak langsung), Belanda.  Belanda masuk Nusantara pada tahun 1596 dengan mendarat di Banten dipimpin oleh Cornelis de Houtman.
Hindia Timur atau Indonesia telah lama dikenal sebagai daerah penghasil rempah-rempah seperti vanili, lada, dan cengkeh. Rempah-rempah ini digunakan untuk mengawet makanan, bumbu masakan, bahkan obat. Karena kegunaannya, rempah-rempah ini sangat laku di pasaran dan harganya pun mahal. Hal ini mendorong para pedagang Asia Barat datang dan memonopoli perdagangan rempah-rempah. Mereka membeli bahan-bahan ini dari para petani di Indonesiadan menjualnya kepada para pedagang Eropa.
Namun, jatuhnya Konstantinopel pada tahun 1453 ke Turki Utsmani mengakibatkan pasokan rempah-rempah ke wilayah Eropa terputus. Hal ini dikarenakan boikot yang dilakukan oleh Turki Utsmani. Situasi ini mendorong orang-orang Eropa menjelajahi jalur pelayaran ke wilayah yang banyak memiliki bahan rempah-rempah, termasuk kepulauan Nusantara(Indonesia).Dalam perkembangannya, mereka tidak saja berdagang, tetapi juga menguasai sumber rempah-rempah di negara penghasil. Dimulailah era kolonialisasi Barat di Asia . pada bab ini akan diuraikan tentang kedatangan bangsa Eropa hingga terbentuknya kekuasaan kolonial Barat di Indonesia.


2.2 Definisi Kebijakan Politik Pax-Neerlandica
Pax Neerlandica (perdamaian neerlandika) dimaksudkan sebagai kesatuan Nusantara di bawah penjajahan Belanda, yang mengandung arti penyatuan dan penenteraman (unification dan pacification).
Sumber            :           Simbolon, Parakitri T. 2006. Menjadi Indonesia. Jakarta: Penerbit Buku Kompas
Pada tahun-tahun permulaan abad ke-20, pasifikasi terhadap daerah-daerah di luar Jawa telah berakhir, sehingga terwujud Pax Neerlandica, yakni suatu wilayah jajahan yang luas dan dikuasai oleh Belanda secara aman dan terkendali. Keadaan ini diikuti pula dengan perkembangan ekonomi yang pesat dan perluasan jabatan-jabatan pemerintah kolonial secara besar-besaran di Indonesia.Penguasaan terhadap daerah yang amat luas itu tidak mungkin lagi dapat diselenggarakan secara baik oleh pemerintah pusat di Batavia.
2.3 Proses Mewujudkan Politik Pax-Neerlandica
Selama proses mewujudkan Pax-Neerlandica, Balanda sibuk mengirimkan ekspedisi militer ke daerah-daerah yang belum di kuasainya di Nusanatara. Ekspedisi ini bertujuan untuk melakukan usaha pasifikasi, yang bertujuan untuk melaksanakan pemulihan keamanan di tempat-tempat itu dan jika mungkin membantu memperbaiki keadaan masyarakat yang sudah melarat akibat peperangan yang berkepanjangan.
Sumber            : Ebook “Pembentukan Pax-Neerlandica sampai Negara Kesantuan Republik Indonesia” Karya G. Moedjanto Hal 46



Alasan-alasan resmi tentu biasakan diberikan oleh pihak Belanda, tetapi kepentingan politik kolonial tidak bisa dilupakan dan mengatasi segalanya, maka seiring dengan gerakan pasifikasi itu, Belanda juga menerapkan politik ekspansi dan eksploitasi ekonomi. Belanda juga menanamkan modal asing mereka ke perkebunan dan pertambangan di beberapa tempat yang ada di Nusantara.
Sumber            : Ebook “Pembentukan Pax-Neerlandica sampai Negara Kesantuan Republik Indonesia” Karya G. Moedjanto Hal 46
2.4 Dampak Politik Pax-Neerlandica
Politik liberal koloni yang resmi dimulai tahun 1870, yang bertujuan memperbaiki sosial ekonomi rakyat jajahan yang sangat parah akibat tanam paksa dan kerja keras semenjak tahun 1830, serta mengambil keuntungan dari eksploitasi ekonomi. Tetapi ternyata kepentingan untuk mengambil keuntungan daerah jajahan masih dominan. Akibat proses pemelaratan terus berlanjut. Kondisi hidup yang sangat sederhana itu ditunjukan dengan keadaan sosial-ekonomi petani yang parah akibat disewakan kepada pemilik kebun. Mereka menjadi petani penggarap yang mendapat upah murah dengan kerja berat. Akibat dari semua kebijakan politik liberal itu ditandai dengan beragam permasalahan yang semuanya menggambarkan keadaan masyarakat yang terpuruk.
Oleh karena itu seiring dengan hamper selesainya proses Pax-Neerlandica sampai abad ini, muncul gagasan baru dari tokoh-tokoh humanis, sosial democrat Belanda untuk merubah politik colonial yang sifatnya tidak konstrutif.
Sumber            : Ebook “Pembentukan Pax-Neerlandica sampai Negara Kesantuan Republik Indonesia” Karya G. Moedjanto Hal 46


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem Tanam Paksa (Cultuur Stelsel) di Indonesia mulai dihapus tahun 1870 dan Belanda kemudian memberlakukan Politik Pintu Terbuka (Opendeur Politiek) yang memungkikan para kapitalis asing menanamkan modalnya di Indonesia sejak akhir abad ke-19. Untuk menciptakan suasana yang kondusif bagi penanaman modal asing di Nusantara, maka Belanda melakukan Perang Pasifikasi di seluruh wilayah Indonesia. Berbeda dari peperangan sebelumnya yang inisiatif perang berasal dari rakyat Nusantara menentang penjajahan Belanda, maka dalam Perang Pasifikasi ini inisiatif perang berasal dari Belanda yang ingin menciptakan Pax Neerlandica.











DAFTAR PUSTAKA
Ebook “Pembentukan Pax-Neerlandica sampai Negara Kesantuan Republik Indonesia” Karya G. Moedjanto Hal 46

Simbolon, Parakitri T. 2006. Menjadi Indonesia. Jakarta: Penerbit Buku Kompas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar