BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 latarBelakang
Sistem
Tanam Paksa (Cultuur Stelsel) di Indonesia mulai dihapus tahun 1870 dan
Belanda kemudian memberlakukan Politik Pintu Terbuka (Opendeur Politiek)
yang memungkikan para kapitalis asing menanamkan modalnya di Indonesia sejak
akhir abad ke-19. Untuk menciptakan suasana yang kondusif bagi penanaman modal
asing di Indonesia, maka Belanda melakukan Perang Pasifikasi di seluruh wilayah
Indonesia. Berbeda dari peperangan sebelumnya yang inisiatif perang berasal dari
rakyat Indonesia menentang penjajahan Belanda, maka dalam Perang Pasifikasi ini
inisiatif perang berasal dari Belanda yang ingin menciptakan Pax Neerlandica.
Sumber : Simbolon, Parakitri T.
2006. Menjadi Indonesia. Jakarta: Penerbit Buku Kompas
1.2
Rumusan
Masalah
·
Apa yang memotivasi
Kolonialisme Belanda di Nusantara?
·
Apa itu politik Pax-Neerlandica?
·
Bagaimana proses mewujudkan politik
tersebut?
·
Apa dampak dari politik Pax-Neerlandica
bagi Nusantara?
1.3 Tujuan Pembahasan
·
Untuk mengetahui motivasi Kolonialisme
Belanda di Nusantara
·
Untuk mengetahui definisi politik
Pax-Neerlandica
·
Untuk mengetahui upaya Belanda dalam
menerapkan politik tersebut di Nusantara
·
Untuk mengetahui dampak dari
diterapkanya politik Pax-Neerlandica
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Motivasi Kolonialisme
Belanda di Nusantara
Secara umum kedatangan bangsa barat di
Nusantara di latarbelakangi oleh adanya kebutuhan mendesak mencari
rempah-rempah, yang kemudian diikuti oleh mencari kejayaan dan menyebarkan
agama (Glory, Gold, Gospel). Bangsa-bangsa barat yang pernah menjajah Indonesia
antara lain : Spanyol, Portugis, Inggris, Perancis (tidak langsung),
Belanda. Belanda masuk Nusantara pada
tahun 1596 dengan mendarat di Banten dipimpin oleh Cornelis de Houtman.
Hindia Timur atau Indonesia telah lama dikenal sebagai
daerah penghasil rempah-rempah seperti vanili, lada, dan cengkeh. Rempah-rempah
ini digunakan untuk mengawet makanan, bumbu masakan, bahkan obat. Karena
kegunaannya, rempah-rempah ini sangat laku di pasaran dan harganya pun mahal.
Hal ini mendorong para pedagang Asia Barat datang dan memonopoli perdagangan
rempah-rempah. Mereka membeli bahan-bahan ini dari para petani di Indonesiadan menjualnya kepada para pedagang Eropa.
Namun, jatuhnya
Konstantinopel pada tahun 1453 ke Turki Utsmani mengakibatkan pasokan
rempah-rempah ke wilayah Eropa terputus. Hal ini dikarenakan boikot yang
dilakukan oleh Turki Utsmani. Situasi ini mendorong orang-orang Eropa
menjelajahi jalur pelayaran ke wilayah yang banyak memiliki bahan
rempah-rempah, termasuk kepulauan Nusantara(Indonesia).Dalam perkembangannya,
mereka tidak saja berdagang, tetapi juga menguasai sumber rempah-rempah di
negara penghasil. Dimulailah era kolonialisasi Barat di Asia . pada bab ini
akan diuraikan tentang kedatangan bangsa Eropa hingga terbentuknya kekuasaan
kolonial Barat di Indonesia.
2.2
Definisi Kebijakan Politik Pax-Neerlandica
Pax
Neerlandica (perdamaian neerlandika) dimaksudkan
sebagai kesatuan Nusantara di bawah penjajahan Belanda, yang mengandung arti
penyatuan dan penenteraman (unification dan pacification).
Sumber : Simbolon, Parakitri T. 2006. Menjadi
Indonesia. Jakarta: Penerbit Buku Kompas
Pada tahun-tahun
permulaan abad ke-20, pasifikasi terhadap daerah-daerah di luar Jawa telah
berakhir, sehingga terwujud Pax Neerlandica,
yakni suatu wilayah jajahan yang luas dan dikuasai oleh Belanda secara aman dan
terkendali. Keadaan ini diikuti pula dengan perkembangan ekonomi yang pesat dan
perluasan jabatan-jabatan pemerintah kolonial secara besar-besaran di
Indonesia.Penguasaan terhadap daerah yang amat luas itu tidak mungkin lagi
dapat diselenggarakan secara baik oleh pemerintah pusat di Batavia.
2.3
Proses Mewujudkan Politik Pax-Neerlandica
Selama
proses mewujudkan Pax-Neerlandica, Balanda sibuk mengirimkan ekspedisi militer
ke daerah-daerah yang belum di kuasainya di Nusanatara. Ekspedisi ini bertujuan
untuk melakukan usaha pasifikasi, yang bertujuan untuk melaksanakan pemulihan
keamanan di tempat-tempat itu dan jika mungkin membantu memperbaiki keadaan
masyarakat yang sudah melarat akibat peperangan yang berkepanjangan.
Sumber : Ebook “Pembentukan Pax-Neerlandica
sampai Negara Kesantuan Republik Indonesia” Karya G. Moedjanto Hal 46
Alasan-alasan
resmi tentu biasakan diberikan oleh pihak Belanda, tetapi kepentingan politik
kolonial tidak bisa dilupakan dan mengatasi segalanya, maka seiring dengan
gerakan pasifikasi itu, Belanda juga menerapkan politik ekspansi dan
eksploitasi ekonomi. Belanda juga menanamkan modal asing mereka ke perkebunan
dan pertambangan di beberapa tempat yang ada di Nusantara.
Sumber : Ebook “Pembentukan Pax-Neerlandica
sampai Negara Kesantuan Republik Indonesia” Karya G. Moedjanto Hal 46
2.4
Dampak Politik Pax-Neerlandica
Politik
liberal koloni yang resmi dimulai tahun 1870, yang bertujuan memperbaiki sosial
ekonomi rakyat jajahan yang sangat parah akibat tanam paksa dan kerja keras
semenjak tahun 1830, serta mengambil keuntungan dari eksploitasi ekonomi.
Tetapi ternyata kepentingan untuk mengambil keuntungan daerah jajahan masih
dominan. Akibat proses pemelaratan terus berlanjut. Kondisi hidup yang sangat
sederhana itu ditunjukan dengan keadaan sosial-ekonomi petani yang parah akibat
disewakan kepada pemilik kebun. Mereka menjadi petani penggarap yang mendapat
upah murah dengan kerja berat. Akibat dari semua kebijakan politik liberal itu
ditandai dengan beragam permasalahan yang semuanya menggambarkan keadaan
masyarakat yang terpuruk.
Oleh
karena itu seiring dengan hamper selesainya proses Pax-Neerlandica sampai abad
ini, muncul gagasan baru dari tokoh-tokoh humanis, sosial democrat Belanda
untuk merubah politik colonial yang sifatnya tidak konstrutif.
Sumber : Ebook “Pembentukan Pax-Neerlandica
sampai Negara Kesantuan Republik Indonesia” Karya G. Moedjanto Hal 46
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Sistem
Tanam Paksa (Cultuur Stelsel) di Indonesia mulai dihapus tahun 1870 dan
Belanda kemudian memberlakukan Politik Pintu Terbuka (Opendeur Politiek)
yang memungkikan para kapitalis asing menanamkan modalnya di Indonesia sejak
akhir abad ke-19. Untuk menciptakan suasana yang kondusif bagi penanaman modal
asing di Nusantara, maka Belanda melakukan Perang Pasifikasi di seluruh wilayah
Indonesia. Berbeda dari peperangan sebelumnya yang inisiatif perang berasal
dari rakyat Nusantara menentang penjajahan Belanda, maka dalam Perang
Pasifikasi ini inisiatif perang berasal dari Belanda yang ingin menciptakan Pax
Neerlandica.
DAFTAR PUSTAKA
Ebook “Pembentukan
Pax-Neerlandica sampai Negara Kesantuan Republik Indonesia” Karya G. Moedjanto
Hal 46
Simbolon, Parakitri T. 2006. Menjadi
Indonesia. Jakarta: Penerbit Buku Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar